Teman Bicara

Friday, September 12, 2008

BUKAN TAK BOLEH KETAWA

Bukan Tak Boleh Ketawa
Ketawalah berpada-pada. Adakah kita lupa?
Para mujahideen lebih banyak tangisnya.

::(

Bukan Tak Boleh Ketawa
Ketawalah yang hanya pada tempatnya.
Jangan ketawa sehingga zikir sering dilupa.


Bukan Tak Boleh Ketawa
Ketawalah pada tepat waktunya.
Bukan ketawa tidak mengira masa.
Adakah kita lupa?
Malaikat maut sentiasa menjengah muka.

Bukan Tak Boleh Ketawa
Ketawalah dalam sederhananya.
Adakah kita lupa?
Hati yang mati puncanya banyak ketawa.

Bukan Tak Boleh Ketawa
Ketawalah untuk kesejahteraan semata.
Terlebih ketawa, akhirat kian dilupa.


Nasihat Nabi Khidir kepada Nabi Musa;
Ya Musa, jangan banyak bicara dan jangan berjalan tanpa kepentingan dan jangan tertawa tanpa sesuatu yang mentertawakan dan jangan menempelak orang yang salah dengan dosa kesalahannya dan menangislah atas dosa-dosamu sendiri, hai putera Imran.

Hendaklah kamu sedikit ketawa dan banyak menangis setelah menerima pembalasan dari amal perbuatan mereka.

Al-Hassan Basri;
Sungguh ajaib seseorang dapat tertawa pada hal yang dibelakangnya ada API NERAKA dan orang yang bersuka-suka sedang dibelakangnya MAUT.

Ibn Abbas r.a;
Siapa yang tertawa ketika berbuat dosa maka ia akan menangis ketika akan masuk NERAKA. Orang yang lebih banyak tertawa di dunia merekalah yang lebih banyak menangis di akhirat dan orang yang banyak menangis di dunia, merekalah yang banyak tertawa di akhirat.

Jaafar Bin Auf dari Mas’ud dari Auf Bin Abdullah berkata;
Biasa Nabi Muhammad s.a.w tidak tertawa melainkan senyum simpul dan tidak menoleh kecuali dengan wajahnya (yakni tidak suka melerek)



Sungguh...
Memang terdapat sekumpulan manusia yang asyik tertawa, pagi bawa ke petang, siang bawa ke malam. Bangun sahur, tertawa. Berbuka, sambil tertawa. Supper selepas terawikh, turut tertawa. Asyik sangat bergembira, adakah pasti akhirat nanti nasib kita bagaimana?


Bangun sebelum subuh, tertawa lagi. Tidak terfikirkah kita? Ada manusia yang mendambakan ketenangan untuk bermunajat.

Waktu berbuka, tertawa. Tidak terfikirkah kita? Ada manusia yang perlukan ketenangan tanda syukur, puasanya terlaksana.

Selepas terawikh, tertawa lagi.
Terlupakah kita? Ada manusia sudah sedia di tempat peraduannya untuk melelap mata bersama niat untuk Qiam keesokan harinya.


Tertawa lagi. Adakah kita pasti? Puasa di siang harinya bukan sekadar lapar dan dahaga semata?



Maka mari berfikir;
Untuk apa kita tertawa?
Sebanyak mana kita tertawa?
Atas kebaikan apa kita tertawa?


Tiga macam perkara yang dapat mengeraskan hati;
- Tertawa tanpa sesuatu yang mentertawakan
- Makan tanpa rasa lapar
- Bicara yang tidak penting


Cukuplah sekadar senyum yang bisa menjadi penawar nestapa berbanding tertawa yang bisa merobek jiwa....


Wallahu’alam

6 respons:

senyum la ahai cek mek molek.. hehe

nak wat read more? rujuk tutorial kt sinih...

http://www.iluvislam.com/v1/forum/viewthread.php?forum_id=19&thread_id=3634

atau jengok2 lah blog tuan punya nya tuh.... inche hafizadam

ketawa terbahak-bahak menghilangkan kehormatan diri..

senyum itu pula sedekah jika kena pada tempatnya...

ooohhh... benar2...

Bagi org alim, ketawa terbahak2 boleh mengurangkan wibawanya di mata masyarakat.. ^^

I have an iPhone with 3.0.1, and I cant find the option to make the battery percentage appear next to the battery icon at the top right...I've looked everywhere!



________________
[url=http://unlockiphone22.com]unlock iphone[/url]